Postingan

Debat Demi Damai? Mustahil

Gambar
Debat Demi Damai? Mustahil   Realita Memperdebatkan Iman tapi mengharapkan perdamaian hanyalah mimpi di siang bolong, tidak mungkin, setidaknya tidak pada zaman ini. Itu sama saja dengan peribahasa latin Si vis pacem, para bellum (“Jika kau mendambakan perdamaian, bersiap-siaplah menghadapi perang“). Sudah tidak laku. Dr. Zakir Naik (sang debater muslim level dunia itu) pada masa jayanya pernah (katanya) menantang Paus Fransiskus untuk berdebat tentang Iman Islam vs Katolik, yang mana paling benar. Lalu kedengaran suara dari Vatikan menjawab, “Iman bukan untuk diperdebatkan, tetapi untuk dihidupi”. Dia dan sehobby dengannya semakin ramai di Youtube, membahas atau membicara iman atau agama orang lain; ada yang melecehkan, mengolok-olok, menertawakannya dll. Walau itu di Youtube tapi pastilah cerminan dari kenyataan hidup sehari-hari. Dari pihak lain kebanyakan membiarkan saja masalah itu, namun ada yang muncul mengklarifikasi dan ada yang berani menyerang balik, bahkan mengajak be

Alasan Kita Harus Damai

Gambar

DIALOG ANTAR-UMAT BERAGAMA, SESAT?

Gambar
  DIALOG ANTAR-UMAT BERAGAMA, SESAT?   Usaha Dialog antar-agama masih sesuatu yang gamang bagi kebanyakan orang; baik atau tidak sih sebenarnya untuk dilakukan, takutnya kontra produktif; sejauh mana sih bisa dilakukan takutnya menyentuh ajaran iman dan bentrok atau sebaliknya terjadi sinkretis; siapa sih pelakunya, sebaiknya para petinggi agama sajalah, kalau awam terlalu beresiko; dll . Tentu saja ada prinsip-prinsip, syarat-syarat, bentuk-bentuk, maksud dan tujuan, serta pelaku-pelaku dialog. Semua itu harus difahami. Sebelum itu, mesti ada kesadaran akan kebenaran bahwa di mana ada keragaman atau perbedaan di situ harus ada dialog kebersamaan demi keharmonisan. Dengan adanya beberapa agama, dengan sendirinya mengandaikan dialog antar-umat beragama agar terjadi harmoni dan bukan chaos . Dialog tentu saja tidak bertujuan membandingkan ajaran mana terbaik atau mencampur-adukkan ajaran. Dialog itu untuk saling memperkuat pemahaman. Dengan berdialog umat antar-agama itu saling memah

“AGAMA TERORIS”

Gambar
    “AGAMA TERORIS”   Ada orang mengatakan bahwa ada agama menginspirasi teroris, atau menggerakkan teroris, atau bahkan menganggap agama itu sendiri teroris. Alasannya adalah karena si teroris menyatakan diri beragama, taat menjalankan perintah dan larangan agama, membela agama dan menyeruan nama Allahnya saat melakukan aksi terornya. Namun apakah memang benar si teroris sungguh beragama dan beriman, dan berbuat sesuai dengan ajaran hakiki agama yang dianut dan dibelanya itu, atau ia hanya berkedok agama saja? Apakah sebenarnya ada agama yang mengajarkan teror? Kalau ada, pasti agama itu mengajarkan untuk tidak meneror yang seagama dengannya. Kenyataannya si teroris meneror juga mereka yang “seagama” dengannya. Jangankan agama, kelompok teroris juga juga tidak akan mengizinkan anggota meneror anggota lain. Tidak ada juga suatu agama yang mengakui bahwa agama mereka agama teroris. Mungkin teroris sendiri yang mengakui agamanya agama teroris, namanya saja teroris. Jika ada satu o